Friday, May 28, 2010

Ha Che Em Ceh- Vietnam Selatan 9 May 2010

Hiaaah akhirnya backpacking lagi setelah jeda setahun, kali ini pilihan jatuh kepada Ho Chi Minh City salah satu kota di Vietnam. Kenapa pilih HCMC?? karena Nee sudah memesan tiket kesana jadi gw ngikut aja. Alasan lainnya adalah karena ada penerbangan langsung dari Jkt kesana dengan Air Asia. Langkah berikutnya adl g mencari-cari tiket yang paling promo hampir setiap hari and akhirnya dapet juga tiket promo yg murah utk kesana. Pulang pergi gw dapet tiket seharga 687rb rupiah
Setelah itu browsing2 apa aja yang bisa dilakukan disana secara gw sama sekali buta ttg Vietnam apalagi HCMC. Kali ini gw pergi cuman berdua sama Nee, agak2 khawatir juga karena kita hanya berdua dan cewek-cewek yang manis pula hehe. Bayangan awal mengenai Vietnam adalah negara yang masih terbelakang dan minim fasilitas dan seinget gw masih negara komunis dimana gw ngeri aja membayangkan bagaimana perlakuan mereka terhadap orang dari luar, apakah mereka bersahabat dan apakah tempat wisata disana layak dikunjungi, bagaimana pula dengan bahasa inggris orang2 disana. Ya gw baru memikirkan itu semua setelah memesan tiket pesawat Ha! mungkin kalau kebanyakan mikir malah ga bakal pergi kesana kali ya. Untungnya Dee baru aja pergi dari sana jadi tempat mana aja yg bisa dikunjungi sudah mulai terbayang. Walaupun Dee juga membawa beberapa cerita yang sedikit mengkhawatirkan ttg perjalanannya.

Dee cerita bahwa disana dia dan teman2nya sempat tertipu oleh pedagang minuman yg memberikan harga mahal untuk sebuah es kelapa, mereka jg sempat terlantar ditempat pemberangkatan bis menuju Muine, kemudian karena masalah komunikasi bis mereka tidak berhenti ditempat penginapan mereka sehingga mereka harus naik taksi untuk menuju kesana.
Cerita Dee memang sedikit menakutkan tapi tidak menyurutkan semangat kami utk pergi kesana, bahkan ceritanya membuat kami lebih siap utk merencanakan perjalanan tsb.

Kemudian kira2 dua bulan menjelang keberangkatan Nee cerita bahwa ketika ia hendak mengajukan cuti, bosnya memberikan informasi bahwa pada minggu yang sama dengan keberangkatan kami akan ada consultant dari luar yang datang dan diharapkan Nee ikut meeting dengan mereka. Ouuchh!! Seperti mendengar petir disiang bolong, gw langsung mempersiapkan hati untuk bisa menerima dg lapang dada atas ketidakjadian trip kami ini. Karena kalau gw yang ada diposisi Nee dan dengan kondisi bos gw yang miring itu gw ga yakin bisa meloloskan diri dari meeting tsb. Agak melegakan setelah Nee bilang bahwa dia akan tetap pergi bagaimanapun juga bahkan dengan risiko terburuknya dipecat dia akan tetap pergi. Wow salut atas sikap konsistennya tersebut. Tapi walaupun Nee telah berkata seperti itu gw tetap merasakan sedikit kegalauan dan kekhawatiran darinya. Yah kejadian ini membuat gw bersimpati tehadapnya dan sedikit melunturkan semangat dalam merencanakan perjalanan.

Tapi gw rasa ketidaksemangatan muncul bukan karena masalah itu tetapi lebih karena kejenuhan dalam merencanakan trip. Jarak waktu yang lama dalam perencanaan dan waktu keberangkatan itulah yang menimbulkan kejenuhan dalam mencari2 masukan mengenai tempat wisata disana. Tapi kekhawatiran, kegalauan dan kejenuhan tersebut hilang dan berganti menjadi semangat kira2 3mg menjelang keberangkatan. Wah gw semakin merasa banyak pengetahuan yang belum kami dapat apalagi kami juga berencana untuk pergi ke Kamboja yang dapat ditempuh selama 6 jam perjalanan darat menggunakan bus. Kami juga berencana untuk pergi ke Muine, salah satu kota di Vietnam, yang juga ditempuh dg 6 jam dengan bus. Bener2 padat tempat yang ingin kami kunjungi dan lokasinya berjauhan.

Berikut adalah rencana perjalanan kami selama disana.

Sunday Monday Tuesday



9-May 10-May 11-May


Morning
Saigon Phnom Penh


Afternoon
Phnom Penh – berangkat jam 7 pg Phnom Penh- berangkat jam 1 sg


Night Arrive at 8 p.m. Phnom Penh Saigon- tiba jam 8/9 ml


Stay in Saigon Phnom Penh Saigon






Wednesday Thursday Friday

12-May 13-May 14-May
Morning Saigon Muine – jam 5 pagi Saigon
Afternoon Muine-berangkat jam 3 sore Muine – jam 2 siang Saigon
Night Muine – tiba jam 9 malam Saigon – tiba jam 6 sore Depart on 6 p.m.
Stay in Muine Saigon


Ya berdasarkan jadwal tersebut, kami akan berpindah2 penginapan setiap malamnya Ha! sedikit gila dan nekat ya! Jadwal kami buat sedemikian padatnya karena setelah kami browsing2 ternyata Vietnam memiliki banyak tempat wisata yang bagus dan tempatnya terpencar2 karena Vietnam dan juga Kamboja adalah negara yang cukup besar. Tempat wisata unggulan did ua negara tersebut pun tidak kami kunjungi karena letaknya yang sangat jauh. Orang2 yg tau gw pergi ke Kamboja akan berkomentar mengenai Angkor Wat atau Halong Bay di Vietnam, yah kalau ada kesempatan dilain waktu tentu gw berminat untuk pergi kesana.

Akhirnya sampai juga dihari H, gw pergi naik Damri dari blok M, cukup mengeluarkan 20rb rupiah sudah sampai depan terminal 2D, perjalanan lancar karena hari Minggu. Pesawat take off terlambat 30menit dari jadwal.

Flight Departing Arriving:
QZ7736 Jakarta (CGK) Soekarno Hatta International Airport Sun 09 May 2010, 1635 hrs (4:35PM) Ho Chi Minh (SGN) Tan Son Nhat International Airport Sun 09 May 2010, 1940 hrs (7:40PM)

QZ7737 Ho Chi Minh (SGN) Tan Son Nhat International Airport Fri 14 May 2010, 2005 hrs (8:05PM) Jakarta (CGK) Soekarno Hatta International Airport Fri 14 May 2010, 2310 hrs (11:10PM)


Jam di HCMC sama dengan jam di Jkt. Sampai dibandara kami bergegas menuju counter taxy dan kelupaan untuk mengambil peta. Padahal peta adalah hal yang penting untuk dimiliki seorang backpacker. Tentu saja kami tidak membeli peta HCMC di Jakarta karena pasti mahal dan dari hasil browsing2 kami tdk mendapatkan peta yang jelas. Memesan taxy melalui counter sangat dianjurkan karena harganya sudah pasti dan lebih aman.

Sebelumnya kami sudah booking kamar hostel melalui internet dan pilihan jatuh pada My My Arthouse Hostel. Hostel ini terletak di jalan Pham Ngu Lao yang merupakan pusat backpacker. Biaya taxy dari bandara ke hostel sebesar 200rb Dong (100rb rupiah). Pada tahap ini gw perlu mengungkapkan pepatah yang sudah dimodif yaitu "The more is not always the merrier, but it definitely cheaper" hehe ya iyalah kalo kita pergi berempat tentunya biaya akan dibagi ke lebih banyak orang apabila dibandingkan hanya pergi berdua. Petugas dicounter bilang kalo kita tdk perlu mengeluarkan biaya apa2 lagi cukup 200rb dong tersebut, tapiiii...ketika taksi baru keluar dari gerbang bandara si supir sudah meminta kami tambahan 50rb dong yang ia bilang untuk entrance fee and parking fee. Woot!! mulai berulah nih supir kampret. Kami tentunya bersikeras utk tidak mau membayar dan ia tetap ngotot sambil mengadahkan tangannya. Akhirnya kami bilang nanti saja dengan harapan mungkin kami bisa menawar apabila sudah sampai tujuan.

Sepanjang jalan kami berdiskusi, apakah tidak dikasih sama sekali, apakah akan ditawar 10rb dong saja, atau kami bayar sesuai permintaannya. Kami sebenernya sangat kesal tapi supir taksi ini lumayan menghibur sepanjang perjalanan dengan pertanyaan dan komentar2nya. Akhirnya ketika sampai tujuan kamipun berusaha menawarnya tapi si supir bukannya mengancam atau marah2 dia malah merengek2 seperti anak kecil yang minta mainan. Yah akhirnya karena tidak bisa ditawar kamipun membayar 50rb dong tsb. Supir tersebut tentu saja kegirangan dan dia juga membantu kami membawakan tas dan menyebrangi jalan karena hostel kami tidak terletak dipinggir jalan utama dan harus masuk kedalam gang lagi.

Untunglah ia membantu kami menyebrang karena walaupun sudah membaca berbagai blog mengenai kondisi lalu lintas di HCMC yang terkenal dengan motor2nya yg sangat banyak dan bersliweran tdk beraturan, ketika menghadapi sendiri kami sedikit shock. Jalanan disana berlawanan arah dgn jalanan disini. Untuk menyebrang harus liat arah sebelah kiri dulu kemudian baru sebelah kanan, depan dan kemudian kiri lagi! karena motor2 kadang juga jalan melawan arah. Bahkan motor2 disana lebih banyak dari pada di Jkt. Tips dalam menyebrang, apabila lo berdua sebaiknya masing2 melihat pada arah yang berlawanan dan itu terus dilakukan sampai lo selesai menyebrang alias sampai ditujuan. Bahkan kalo lo sudah merasa ahli dalam menyebrang jalanan di Jkt, tetap waspada jangan gegabah.


Sampai dihostel kami mendapatkan kamar yang cukup baik dan besar dimana terdapat tv, kulkas, ac dan kamar mandi didalam. Tetapi kami tidak menemukan contact person kami Ms Hanh Tu, yang ada hanyalah seorang pegawainya yang sama sekali tdk bisa berbahasa inggris, padahal kami ingin mengkonfirmasi pesanan tiket kami menuju Phnom Penh keesokan paginya. Akhirnya kami memang disambungkan melalui telepon oleh pegawainya tersebut.

Malam itu kami jalan keluar untuk mencari City Hall. Tempat ini merupakan lokasi foto yang bagus dimalam hari karena tata cahaya gedungya. Diseberang City Hall terdapat patung Uncle Ho yang sepertinya pendiri negara Vietnam karena fotonya ada dimana2, bahkan uang mereka apapun pecahannya pasti menggunakan uncle Ho sebagai gambarnya. Untuk menuju kesana kami terlebih dahulu menunjukkan foto city hall kepada sipegawai tersebut utk bertanya letaknya, tapi dia hanya menggelengkan kepala, entah karena benar2 tidak tahu lokasinya atau tidak bisa menjelaskannya. Akhirnya kami keluar dan mampir kesalah satu agen travel untuk bertanya, disana kami mendapatkan peta kecil yang lumayan membantu. Karena jalanan masih ramai di minggu malam itu kami pun memutuskan untuk berjalan kaki menuju kesana walaupun kami tidak tau pasti seberapa jauh lokasinya tapi kami yakin masih bisa ditempuh dg berjalan kaki.

Akhirnya setelah berjalan kira2 20 menit, melewati taman2, menyebrangi simpangan2 jalan, melewati pasar Ben Tanh, kami sampai juga di City Hall. Disana sudah ada beberapa turis yang berpose dengan latar berlakang uncle Ho dan City Hall. Kami pun bergabung dengan mereka. Cukup lama kami berpose2 disana hingga akhirnya kami kehausan dan kelaparan. Kami memutuskan untuk kembali menggunakan taksi. Karena kami lupa memberikan alamat yg jelas kepada supirnya kami pun kelewatan gang hostel kami.

Kami akhirnya turun dan sekalian mencari rumah makan yang menyediakan makanan halal. Kami menemukan satu rumah makan India yang ada logo halalnya. Disini kami mendapatkan pelajaran, sebaiknya tanyakan kepada pegawai rumah makan seberapa besar porsi makanan2 tersebut. Karena sangat lapar kami memesan masing2 satu porsi semacam nasi goreng, seporsi lumpia dan roti khas India sebagai penutupnya. Ketika nasi goreng datang kami terkejut karena porsinya sangat besar sehingga kami harus bersusah payah menghabiskannya, tetapi tidak habis juga. Dan tentu saja harganya tidak terlalu murah kami berdua habis 175rb dong disitu, hehe apanya yang backpacker kalau makan aja habis segitu. Setelah makan kami pun berjalan ke hostel dan kali ini menemukan Ms. Hanh.

Beginilah cerita malam pertama di HCMC kami habiskan :)










Sunday, April 18, 2010

Karesidenan Cirebon 17Apr2010

Trip satu hari ke Cirebon ini sebenernya arisan keluarganya nyokap, yang kalo diadakan di Jakarta gak pernah gw ikutin hehe. Ketika gw mendengar rencana dari nyokap bahwa mau arisan keluarga di Cirebon sekalian wisata batik, gw langsung mengajukan diri untuk ikut.. Udah lama pengen liat-liat batik di Cirebon semenjak baca berita dikoran mengenai wisata batiknya ibu Ani Yudhoyono yang naik kereta api bersama ibu-ibu pejabat lainnya mengunjungi para penjual dan perajin batik di Cirebon. Selain itu, gw emang udah dengar dari dulu kalau Cirebon selain terkenal dengan sebutan kota udangnya juga terkenal sebagai salah satu pusat penghasil batik di pulau Jawa, and I'm in loovvee with batik (and with udang as well). Sayangnya trip kali ini hanya difokuskan kepada wisata/belanja batiknya. Mungkin lain waktu bisa diusulkan utk wisata/makan udang ya ibu-ibu...

Sebelumnya gw sangat berharap trip kali ini dilakukan dengan naik kereta api, terakhir naik kereta api dari Jogja ke Jkt melewati Cirebon, dan dari Cirebon membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampe Jkt dan gw masih enggan untuk menduduki kursi bis dalam rentang waktu yang lebih dari itu. Tapi seperti yang sudah gw ketahui sebelumnya kita akan naik bis ke Cirebon, yah jadi coba untuk dinikmati saja deh.

Tibalah tgl 17 April'10 yang sangat dinantikan...Tempat berkumpul adalah di rumah eyang Sunardi (kalo engga salah ya namanya) di jalan Langsat, Gandaria jam setengah 6 pagi. Huee gw mesti bangun jam 4 dong. Alarm pun berbunyi tepat pukul 4 dan gw pun mematikannya dan kembali tidur karena blm terdengar nyokap n kakak gw bangun. Oiya yang ikut trip ini hanya nyokap n kakak cewe gw. Jam 4.15 gw kembali bangun karena mulai terdengar tanda-tanda kehidupan diluar. Pukul 5 lebih dengan diantar kakak cowo kita berangkat.. sampe disana jam 5.35 ternyata baru ada 3 orang yang datang, dan kemudian berurutan pada bermunculan. Sang tuan rumah, yang pernah mempunyai acara masak di televisi, sudah menyediakan teh dan kopi untuk diseduh sendiri, wow benar2 tuan rumah yang baik...Sebenarnya gw udah ngga mau minum apa-apa lagi menjelang keberangkatan tapi teh anget manis sangat menarik dipagi hari yang dingin itu. Akhirnya 3/4 cangkir teh anget manis pun gw seduh, biarlah apapun yang akan terjadi nanti.

Bis datang sangat tepat waktu walaupun katanya dia sudah datang dari jam 4 tapi ternyata nyasar parkir didepan rumah orang yang beda gang, untung salah satu saudara sempat melihatnya dan menyuruhnya pindah kerumah yang benar. Perasaan lega hinggap ketika melihat bis yang disewa adalah bluebird dengan kapasitas 25 org, setidaknya pasti lebih nyaman dibanding bis kanguru itu.

Hingga pukul 6 bis belum berangkat karena masih menunggu sang koordinator yg datang terlambat (!!!), akhirnya dia datang dan meminta maaf karena telat bangun, yah setidaknya dia sudah jujur, ngga bilang karena macet (ya iyalah moso alesannya macet disabtu dini hari mana ada yang percaya hehe) . Akhirnya kita berangkat pukul 6.34 terlambat setengah jam dari rencana awal.

Dari rencana 21 orang ternyata yang ikut hanya 17, semakin lega bis nya....dan dari 17 orang bapak-bapaknya hanya ada 2 orang, sama pak supir jadi 3 orang hehe kasian bapak-bapak nya harus mendengar celoteh berisik ibu-ibu... Leganyaa.. dikursi belakang kosong jadi senderan kursi bisa diturunin sampe 180 derajat!

Perjalanan lewar tol lancar hingga melewati Bekasi Square, kemudian mulai tersendat dan akhirnya berhenti total!! Oow perasaan trauma gw muncul dan ini lebih parah lagi karena bis benar-benar berhenti untuk waktu yang cukup lama. Sebelumnya gw sempet tertidur tapi macet yang berhenti ini membuat gw terbangun dan kami semua bertanya-tanya apa yang terjadi didepan sana. Akhirnya gw membuka detik.com dan Jreng..jreng..Ada truk bermuatan gula terbalik didekat pintu tol bekasi, kemacetan hingga 2 km uh..oh..dimanakah truk itu berada ? apakah masih jauh dari bis gw berada?? apakah truk itu sudah bisa dipingirkan?? apakah ada korban jiwa? Orang-orang mulai turun dari kendaraannya dan melihat-lihat kedepan, gw mulai gelisah dan perasaan gelisah itu mulai membuat gw ingin sipip! Akhirnya gw melihat orang-orang yang keluar mulai masuk lagi kedalam kendaraannya dan harapan pun timbul. Gak berapa lama kendaraan mulai bergerak pelan, lambat, dan terlihatlah serbuk putih berserakan disepanjang jalan dan truk yang terguling juga terlihat tapi sudah diberdirikan. Gula yang tumpah lumayan banyak dan membuat puluhan meter jalan tertutup serbuk putih tebal. Ngga kebayang sebentar lagi semut-semut pasti berdatangan, ya semut-semut dari seluruh penjuru kota pasti akan datang. Semoga beruntung untuk kendaraan-kendaraan berikutnya hehe.

Dari segala perasaan tidak enak, yang paling ingin gw hindari adalah terjebak macet didalam tol. Jadi ketika sudah melewati lokasi kecelakaan itu, perasaan sangat lega pun menyeruak tapi perasaan ingin sipip belum hilang. Untung saja pak supir, bernama Siswanto, sangat pengertian (atau dia ingin sipip juga?) kami berhenti di rest area pertama yang kami jumpai.

Bis ini full entertainment, televisi yang ada bisa digunakan untuk karaoke dan tidak hanya satu ternyata micnya ada dua, ya mulailah orang-orang berduet. Dimulai dari lagu-lagu remaja masa kini hingga akhirnya lagu-lagu dewasa jaman dahulu. Entah siapa yang bawa lagu-lagu jaman dahulu itu, apakah supirnya atau sang koordinator. Pak de sedang asyik karaoke lagunya Mus Mulyadi.

Ketika melewati daerah Patrol, Indramayu kendaraan sedikit tersendat karena ada pasar tumpah, yang menurut pak supir pasar ini hanya muncul dihari selasa dan sabtu. Menurut pak supir lagi, pasar ini merupakan pemasok dari barang-barang di tanah abang dan pasar cipulir. Pasar ini terdiri dari lapak-lapak yang berjejer dipinggir jalan, menjual berbagai macam pakaian. Kira-kira panjang pasar itu ada 1 km dan sangat ramai. Ikut meramaikan pasar, puluhan becak parkir disepanjang jalan.
Akhirnya pukul 11.30 kami sampai Cirebon, rencana semula adalah mengunjungi keraton Cirebon dulu, tapi karena sudah mau masuk jam makan siang kami menuju daerah Trusmi untuk makan siang sekaligus tempat lokasi batik-batik. Trusmi adalah suatu nama desa di kabupaten Cirebon yang jaraknya kurang lebih 3 KM dari kota Cirebon. Kami makan disatu-satunya restoran yang ada digang itu. Direstoran tsb disediakan berbagai makanan khas Cirebon seperti empal Gentong, nasi Jamblang, tahu Gejrot.

Kain-kain batik yang dipajang itu juga dijual lho, harganya sekitar 200ribuan.


Selesai makan pukul 12 kami dipersilakan untuk berkeliling sendiri mencari batik karena disepanjang gang tersebut toko-toko batik berjajar dikiri dan kanan. Kami disediakan waktu hingga pukul 2, yang kami kira cukup karena toko-tokonya sangat berdekatan. Ternyata toko-toko batik disana kebanyakan merupakan rumah yang dijadikan toko, sehingga dari luar tampak seperti rumah biasa hanya dibedakan dengan berbagai plang nama tokonya. Toko-toko yang besar sudah menggunakan ac dan untuk pembayaran sudah menerima kartu kredit/debit, sedangkan toko-toko yang kecil masih harus cash. Tapi dilokasi restoran ada ATM bank Mandiri jadi jangan takut kekurangan uang cash. Persamaan dari toko-toko tersebut adalah untuk masuk kedalamnya kita harus melepas alas kaki karena kain-kain batik banyak berserakan dilantai. Jadi sangat dianjurkan untuk memakai sandal untuk kepraktisan ketika keluar masuk toko.

Harga batik sangat bervariasi, di toko yang besar dan ber ac harganya lebih mahal dan tidak bisa ditawar, tapi mereka memberikan potongan harga ketika barang dihitung dikasirnya, potongannya antara 5rb-10rb. Sedangkan ditoko yang lebih kecil batik bisa masih bisa ditawar apalagi kalo kita belinya banyak. Saran gw sih jangan berpaku pada satu toko saja, lebih baik lihat-lihat dibanyak toko karena walaupun motif batiknya hampir-hampir sama tapi modelnya bisa berbeda-beda. Tentu saja dibutuhkan waktu tidak sedikit untuk melihat-lihat toko dan batik sebanyak itu. Akhirnya kami hanya sempat mengunjungi 4 toko. Ditoko yang terakhir ini kami paling lama karena model-modenya lebih bagus dan harganya juga masih dibawah 100rban. Disini jam sudah menunjukkan pukul 2 dan nyokap belum selesai, karena baju yang ia inginkan ternyata ukurannya tidak sesuai. Penjual sekaligus pemilik toko menyanggupi untuk menjahitkan sesuai ukuran nyokap dan akan dikirim ke Jakarta apabila sudah selesai.


Akhirnya kali ini rombongan kecil kami yang terlambat 15 menit sampai ke bis. Karena waktu sudah semakin sore, koordinator bertanya apakah mau langsung kepusat oleh-oleh dan pulang atau sesuai rencana sebelumnya kita mengunjungi keraton Cirebon dulu. Ada yang ingin langsung kepusat oleh-oleh tapi ada juga yang ingin mengunjungi keraton, akhirnya bis berjalan menuju keraton.

Sepanjang jalan menuju keraton kita melewati jalan utama dikota Cirebon, dimana pusat pemerintahan, bisnis, dan komersil berada. Cirebon adalah kota yang cukup besar dan lengkap, dimana terdapat stasiun, pelabuhan, hingga bandar udara. Sepertinya pada jaman Belanda kota ini merupakan salah satu kota yang penting, bisa dilihat dari bangunan-bangunan besar peninggalan jaman Belanda yang masih terawat dengan baik.

Akhirnya kami sampai di Kompleks Keraton Cirebon, dengan sedikit penjelasan dari pak supir kami berkeliling dikompleks tersebut dan ketika sampai ditempat parkir dan kami dipersilakan untuk turun dan melihat kedalam Keraton, beberapa orang dari rombongan enggan untuk turun karena untuk masuk kedalam masih harus berjalan beberapa ratus meter dan pada siang hari itu cuaca sedang sangat terik, entah apa setiap hari cuaca seperti itu di Cirebon, karena kota ini adalah kota yang terletak dipinggir laut, atau hanya hari itu saja yang sangat panas. Sebenarnya ada yang ingin turun tapi karena hanya sedikit maka mereka pun mengurungkan niatnya dan kami melanjutkan perjalanan menuju pusat oleh-oleh.

Kami menuju Toko Sinta Asinan yang memiliki koleksi jajanan oleh-oleh yang sangat lengkap. Toko ini juga mengeluarkan produk mereka sendiri seperti berbagai macam sirup dengan rasa yang unik, ada rasa jahe, rasa jeruk nipis, dan rasa berbagai macam buah. Makanan kecilnya pun macam-macam, ada kerupuk rambak pedas, kerupuk rambak rasa ayam bawang, bawang goreng pedas, rengginang keju.



Sayangnya kota Cirebon ternyata juga memiliki masalah dengan warga miskin, banyak anak kecil dan orang tua mengemis didekat toko Sinta berjualan, mereka mengikuti setiap orang yang keluar dari toko tersebut hingga ketempat parkir mobil mereka. Yah termasuk dalam kota yang gagal menurut gw kalau masih ada penduduk miskin yang mengemis-ngemis ditengah jalan begitu. Masih belum terlalu banyak sebenarnya tapi kalau dibiarkan gw yakin mereka akan bertambah banyak.

Pukul setengah 5 kita beranjak pulang dan langsung menuju kota Jakarta. Perjalanan pulang alhamdulillah lancar sekali dan sampai kembali dirumah jam setengah 10 malam.

Secara general trip kali ini cukup menyenangkan karena gw pergi bersama keluarga, terutama nyokap karena gw ngga bisa membedakan batik yang bagus dan berkualitas hehe. Tapi yang paling disayangkan adalah sempitnya waktu untuk berbelanja batik, padahal salah satu tujuan utama trip kali ini kan untuk berwisata batik, masih banyak toko batik yang sebenarnya ingin dikunjungi. Kemudian yang disayangkan juga adalah tidak jadi mengunjungi keraton Cirebon, padahal kan pengen foto-foto karena gw belum pernah masuk kedalam keraton. Walaupun hanya sedikit tempat yang dikunjungi, sampai rumah badan terasa sangat lelah dan pegal, karena duduk lama dibis tentunya dan dari siang hingga sore hari cuaca sangat panas.

Untuk pak supir, walaupun didalam bis kami agak terguncang-guncang, disebabkan oleh kondisi jalan yang memang tidak semuanya mulus dan beberapa kali mengerem mendadak, gw memberikan credit tersendiri, karena ia sangat informatif, helpful, dan mengetahui jalan dengan sangat baik.

Oiya hari itu gw mendapatkan satu buah pashmina kecil dan satu buah atasan, ngga banyak ya :)







Wednesday, April 7, 2010

Cranky Traveller I - Dieng, Ambarawa, Jogja 1-4 Apr'10

Sedeng emang perjalanan kali ini. Dari awal, tengah2 sampe akhir ada aja yg cranky.
Trip ini berawal dari ide utk menghabiskan long wiken 1-4 Apr, dimana tgl 1 jatuh pada hari Jumat dan libur paskah. Ray menemukan tawaran travel dari salah satu milis yg diikutinya dan kami berempat berminat karena waktunya cocok n harganya pun terjangkau apalagi utk 4hr 3mlm. Harga yg ditawarkan adalah 650rb.

Ketika gw liat jadwalnya berangkat hari kamis tgl 1 sore jam 6 dicitos, duh(!) gw mulai timbul perasaan ga enak nih karena tgl segitu masih proses closing, tp gw optimis aja krn baru tgl 1 bukan tgl 4 atau 5, masih dimaafkan lah kalo pulang jam stg 6, dan gw juga bertekad utk nyelesain kerjaan utk hari itu.

Oiya gw jg ngajak Dil temen kantor yg udh gw kenal baik, dan kita juga udh pernah pergi keluar kota bareng utk menghadiri pernikahan temen kantor dijogja. Jadi kita pergi berlima. Satu cowo dan 4 cewe.

Jreng..jreng...tibalah dihari H, g kekantor membawa tas koper besar, tas ransel sedang, n tas tentengan isi snack. Tas koper gw sembunyiin lah di tempat solat, sehingga kalopun ada yg tau hanya sedikit. Tapi ternyata gw salah perkiraan dari sedikit yg tau ternyata mulut mereka sangat banyak alias ember bocor, alhasil hampir satu kantor tau gw mau pergi jalan2 kecuali bos gw yg paling terbelakang dari gosip2. Secara ga ada temennya gitu dia dikantor.

Barang bawaan gw banyak bukan karena apa2 tapi karena gw udh liat foto2 hotel, bis yg akan digunakan jadi gw membawa lebih banyak persiapan, seperti sprei, bantal kecil, sarung bantal, selimut, handuk kecil n besar. Gw kebayang selama perjalanan duduk dibis berjam2 kayanya pegel luar biasa deh jadi gw bawa bantal kecil untuk senderan punggung atau kepala. Sprei gw akhirnya ga kepake karena sprei hotel melati kelas 2 itu masih bisa ditolerir, sarung bantal gw dipinjem sama Dil, sedangkan selimut utk nambah2 kehangatan di hotel di jogja.

Pagi2 gw langsung ngebut dong kerja demi menyelesaikan target kerjaan hari itu, tiba2 si bos telpon n nyuruh gw ngerjain aging utk services n bit. Gw pikir dia hanya ngasih informasi kalo gw yg ngerjain aging services secara org yg harusnya ngerjain itu lagi pulkam, bokapnya meninggal dunia, jadi ga gw kerjain lah tu aging. Eh tiba2 pas mau makan siang dia telpon lagi nagih agingnya!! Heh! gw bilang loh bukannya aging biasanya abis closing ya?? trus dia bilang ngga itu diminta sama bosnya sekarang! Asemmmm ga pernah selama gw kerja disitu aging diminta pas tgl 1, akhirnya gw ga makan siang, ini juga hal yg sangat jarang terjadi gw menunda makan siang karena kerjaan. Akhirnya tuh Aging selesai juga jam setengah 3 dimana gw akhirnya bisa mulai makan tetap disambil dengan bekerja.

Si Dil jam setengah 5 udah mulai telpon2 gw, bikin makin spaneng aja. Gw janjian sama dia jam setengah 6 dia bakal jemput gw karena kantor dia kan berlawanan arah sama citos, biar ga muter2. Ya sudlah gw suruh dia berangkat jam 5.25 dan g pun berdiri dari tempat duduk utk pamit kebos gw. Ga disangka tiba2 si bos masuk keruangan gw aja gt. Sambil senyum2 dia bilang "Astri si T bilang aging yg kamu buat adl best aging he ever seen, hek ya terserah deh ya, gw belum sempat merasa tersanjung dia langsung menambahkan "Tinggal dikasih explanation aja tuh tri, kamu ketempat ku ya biar langsung aku ketik" JDERRR!!!!

Berasa seperti mendengar petir disiang bolong nih gw. Langsung aja gw bilang, "tapi aku mau ijin pulang duluan mbak, soalnya mau pergi" lagian jam kerja gw kan smp jam 5 doang jadi ga ijin juga harusnya dikasih dong ya. Dia bilang "bentar aja kok" ya udah lah sembari gw nunggu Dil juga, gw akhirnya keruangan dia. Entah kenapa gw ngerasa dia ngelama2in n ga ada niat utk membantu gw biar bisa pulang cepat. Bos gw ini cewe lho jadi bkn bos cowo yg ganjen gitu, dan ngeselin emang orangnya.

Akhirnya gw bisa keluar juga dan gw udah ga mau liat jam lagi pokoknya gw turun kebawah n berharap si Dil udh nangkring dg manisnya didalem taksi. Tapiiiiiiii gw liat keluar ga ada taksi satupun yg parkir, akhirnya gw telpon dia dan dia bilang dia ga dpt taksi dari tadi jadi dia balik lagi kedalam kantornya. Oalahhhhh akhirnya gw tergopoh2 nyari taksi keluar gedung n keluar komplek kantor lumayan jalan jauh buat cari taksi. Dapet akhirnya n gw harus muter dulu jemput si Dil ini dikantornya, mana macet lagi. Akhirnya sampe citos jam setengah 7 lebih... maafkan ya semua, untung kita yg dijemput pertama jadi ga ada muka2 bete menyambut kami.

Masih ada Cranky2 berikutnya... next post ya.

Saturday, March 20, 2010

Oh My Gosh!! I Made It!!

Huhuhu Penting ga sih bikin blog??????
Yah tapi ternyata hidup bukan hanya untuk diisi dengan hal yg penting2 aja. Harus ada keseimbangan antara hal penting dan tidak penting. Btw hal penting apa yang sudah gw lakuin selama ini ya? hek! jangan-jangan belum ada. Jangan pesimis dulu, apa itu hal penting dan apa itu hal tidak penting mesti didefinisikan dg benar dulu. Jadi makin ga jelas gini gw mau nulis apaan.

Dan kesimpulannya masih sama, bikin blog adalah hal yang ngga penting :)

Sebenarnya gw adalah penulis blog sejak kecil cuman baru disalurkan didiary. Diary pertamaku tentu saja waktu SMP dimana isi diarynya adalah kisah cinta yang tak tersampaikan. Dari halaman pertama sampai halaman terakhir adalah cerita keGRan2, dari disenggol sama kakak kelas yg ganteng 1 (padahal gw yang menabrakkan diri ke dia ketika papasan), dicuri-curi pandang dari jendela ketika gebetan lewat samping kelas (ternyata dia menyukai salah satu temen dikelas gw), digodain ketika lewat depan kakak kelas yg ganteng 2 (ehm..ehm..kalo yang ini sih kayanya dia bener2 menggoda gw. Plz let me have one beautiful moment in junior school).




--> my first diary







Diary kedua gw adalah diary bersama temen satu geng di smp juga. Isi gengnya ada 4 cewek n nama gengnya adalah "Nature" karena kita merasa sangat natural tidak bertindak dan berlaku melebihi umur kami seperti geng anak2 cewek lain disekolah waktu itu. Anehnya, anak2 cewek di geng lain itu semua memiliki pacar. Hmm jadi cowo2 abg ternyata lebih suka cewe2 yg seperti itu. Yah sejujurnya nama "Nature" kami dapatkan dari tulisan di cover diary pertama kami itu.

Kami berempat sangat aktif menulis hingga kami mempunyai dua diary. Dan lebih hebatnya lagi isi 2 diary tebal itu adalah kisah asmara semua. Wow jadi penasaran bagaimana kami bisa membagi waktu antara belajar dan menulis kisah asmara. Ya tentu saja hanya menulis kisah asmara dan tidak melakukan satu pun kisah tersebut dikehidupan nyata. Kalo geng lain kesulitan membagi waktu antara belajar dan berpacaran, kami kesulitan membagi waktu antara belajar dan menulis kisah asmara. Huff boy (kata adek gw yg masih abg sampe saat ini)...
Please jgn mengganggap remeh kami, dua dari empat anggota geng kini sudah menikah lho, dan yg satu lagi sdg hot2nya dg pacar barunya. And gw....? yah setidaknya udah ngga menulis kisah2 asmara lagi kok

Satu dari dua diary bersama itu gw yg simpan dan ketika saat ini gw melihatnya kembali, wow.....treasure!! So why don't I start to write again instead in diary now we have blog everyone, I wonder what the diary maker produces now? No one write in diary anymore rite? except the Wimpy kid of course and it's because he is wimpy, hahaha yeah he is wimpy and i read all his diaries, now who's the wimpiest?

No, seriously it's good to read again what you've been through and have laugh at it. Seorang yg bijak bilang : You're wise person if you can laugh at your self.

Untuk sekarang my blog is my diary, masih cemen ya ngga seperti blog orang2 hebat kebanyakan yg isinya bisa menginspirasi orang :) Yeah I adore them, success, busy, n still have time to write inspired blogs.

Oh my gosh!! I made it!! my third diary is here ^_^